Followers

logo

AYAH IDEAL DI MATA ANAK

Menjadi ayah yang ideal adalah tuntutan dalam setiap keluarga. Tuntutan keidealan untuk seorang ayah, bukan saja dari pasangannya, tetapi terlebih dari anak. Menjadi sosok ideal bagi anak adalah tuntutan yang mendesak dan penting karena ayah adalah figur teladan dalam keluarga.
Zaman sekarang sosok ayah yang ditakuti tidak berlaku lagi. Sekat wibawa yang berlebihan harus dilebur agar hubungan ayah dan anak dapat lebih harmonis dan menyenangkan. Meleburkan sekat-sekat penghalang itu diantaranya dapat dilakukan dengan cara :
1. Bermain bersama anak
Kedekatan ayah dan anak dapat diciptakan melalui permainan. Permainan memiliki sisi-sisi kelebihan yaitu setiap pemain kedudukannya seimbang. Tidak ada yang lebih tinggi maupun yang lebih rendah. Dalam permainan dapat muncul humor-humor segar yang melumerkan kekakuan. Hal-hal seperti itu tentunya akan menjadi "goresan kenangan manis" yang tak terlupakan.
2. Terlibat dalan acara-acara anak
Acara yang dipandang berharga bagi anak, tentu berbeda dengan acara sang ayah. Bagi anak pertandingan olahraga atau operet anak adalah acara yang memiliki daya tarik tersendiri dan merupakan acara yang dinanti-nantikan. Maka, sebisa mungkin ayah menempatkan acara-acara seperti itu di sela-sela acara rapat dan acara kantornya dalam agenda hariannya.
3. Mau mendengarkan
Kemauan untuk mendengarkan dapat membentuk rasa percaya diri pada anak. Ayah harus menghilangkan nuansa "diktator" pada dirinya. Ayah yang mau mendengarkan pendapat anak lebih berarti di mata anak. Anak lebih menghormati ayah yang mau "berlutut untuk mendengarkan".
4. Menyemangati
Sosok ayah diharapkan selalu dapat mengobarkan semangat anak. Bagi anak, ayah adalah sosok bersemangat dan mampu menularkan semangat kepada anak-anaknya.
5. Memberi teladan
Sebisa mungkin ayah diharapkan mampu memberi teladan kepada anak. Teladan disini lebih mengacu pada sikap hidup sehingga menyarikan prinsip hidup. Teladan berbuat kasih dan menghargai orang lain adalah keteladanan penting bagi anak.
6. Mengakui kesalahan
Tak ada gading yang tak retak. Seorang ayahpun tentu tak luput dari kesalahan. Mengakui kesalahan di hadapan anak barangkai hal ini sulit. Gengsi atau malu biasanya menjadi penghalang utama. Namun, anak akan menghargai ayah yang mau mengakui kesalahannya, sehingga merekapun mau jujur mengakui kesalahannya.
(Krismariana)
Semoga artikel AYAH IDEAL DI MATA ANAK bermanfaat bagi Anda. Jika anda suka dengan artikel AYAH IDEAL DI MATA ANAK ini, like dan bagikan ketemanmu.

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

Post a Comment

Powered by Blogger.

Kiat Keluarga Sakinah | Template by Desain Rumah Minimalis Modern and Harga Samsung